JELONG JELONG KE KASTIL OSAKA JEPANG

White Castle di Osaka Jepang


Hai sobat semua, kali ini saya akan berbagi pengalaman saya di Jepang. Ketika kapal saya berlabuh di Osaka, saya langsung tertarik berkunjung ke White Castle Osaka. Berada di tengah kota Osaka dikelilingi oleh taman yang luas dan di sekitar kastil tersebut dikelilingi oleh sungai. 

Kembali ke awal, waktu itu teman saya yang berasal dari Bosnia yang bernama Nemanja mengajak saya untuk berpetualang ke kastil di Osaka, dan saya pun penasaran dengan kastil ini. Cari-cari informasi di google, dan yang saya cari adalah waktu tempuh untuk mencapai lokasi. Ternyata lokasi tersebut tidak begitu jauh dari kapal kita bersandar. Perjalanan hanya dengan menggunakan jasa transportasi Sub Way, atau kereta. 


Waktu itu kita diberikan bonus extra break satu jam, jadi sebuah keuntungan bagi kita untuk berkelana keluar nanti di Osaka. Saya dan Nemanja sudah bertekad bulat untuk ke lokasi wisata ini. Kita janjian di Gang Way untuk bertemu jam 2 siang. Waktu dinas selesai, saya bergegas ganti baju dan membawa peralatan yang saya butuhkan seperti HP, uang, dan yang tak kalah penting adalah payung. 


Waktu kita keluar cuaca masih hujan namun setelah beberapa menit kemudian hujannya reda. Pertama tama kami pergi ke money changer yang berada di dalam terminal. Saya menukarkan 15 Dolar NZ dan 70 Dolar HK. 70 Dolar HK saya mendapatkan 380 Yen sedangkan 15 Dolar NZ saya memperoleh 1050 Yen jadi totalnya 1430 Yen. Setelah kita memiliki Yen saatnya kita menuju Sub Way yang dekat dengan terminal, sekitar 10 menit jalan. 

Oya di perjalanan ada orang Indonesia yang ingin gabung bersama kita yang bernama Nengah berasal dari Bali dan Hatman anak dek. Jadi kami berempat.


Terus terang untuk naik Sub Way ini saya baru pertama kali. Kami sedikit kesulitan untuk membeli tiket yang akhirnya harus bertanya ke petugas disana. Maklum ndeso datang ke kota kan gimana gitu ya. Dari Stasiun Osakako menuju ke Stasiun Morinomiya. Ketika kami bertanya ke petugas tersebut untungnya petugas tersebut sedikit mengerti bahasa inggris dan tentunya dibantu dengan bahasa tubuh. Beliau menunjukan peta kecil, peta stasiun SubWay nya dan melingkari tujuan pemberhentian stasiun terdekat dengan lokasi yang kita tuju. 

Setelah mengerti kami pun ditunjukan cara beli tiketnya di mesin. Dan akhirnya setelah satu persatu mendapatkan tiket ke Morinomiya, kami berempat bergegas masuk ke dalam stasiun. Kami akan melewati Stasiun Asashi Obashi, Bentencho, Kujo, Awaja, Homachi, Sakaisuji -Homachi, Tanimachi-Chome, dan yang terakhir Morinomiya. 


Terus terang saja untuk di Jepang ini saya belum berani pergi sendirian. Tidak seperti di Hongkong dan Singapur, di Jepang ini sedikit pribumi disana bisa bahasa Inggris. Selain itu, memang saya belum terbiasa pergi jauh di Jepang. Pernah si ketika saya di Nagasaki, tujuan waktu itu ke Musium Bom Atom Nagasaki, itu pun sama rame-rame. 


Saya sangat senang sekali ketika keluar dari stasiun pemberhentian terakhir langsung melihat kastil ini. Walaupun ternyata harus jalan lagi selama 20 menit lamanya saya dan teman teman tetap semangat. Kami pun berjalan melewati taman-taman yang hijau serta bunga warna warni di sekelilingnya. Ditengah perjalanan ada bundaran air mancur yang dihiasi dengan batuan besar dan sesekali air mancur itu membesar menjulang ke angkasa. Tak terlewatkan kami pun foto foto kembali di air mancur itu.

Tak jauh dari air mancur, ada sebuah danau dan belok kiri ke arah jalan utama. Menaiki tangga yang lumayan banyak akhirnya kami bersama pengunjung yang lain bergabung bersama di keramaian. Kastil itu semakin terlihat jelas kami pun melanjutkan perjalanan dan alangkah kagumnya saya melihat bongkahan batuan besar yang terasusun rapih di pinggiran parit atau sungai itu mengelilingi kastil tersebut. 
Di depan gerbang, memasuki gerbang utama kastil, banyak pengunjung mengambil foto. Suasana kastil di dalam taman kastil ada satu gedung sepertinya gedung itu khusus untuk restoran dan food court. Di depan kastil ada satu batu sepertinya itu adalah prasastinya. Saya pun teringat ke masa silam kerajaan-kerajaan di nusantra mungkin tidak jauh seperti ini.

Adapun sejarah kastil ini merupakan simbol kejayaan pada era pemerintahan Toyotomi Hideyoshi. Di dalam kastil kita dapat melihat beberapa foto-foto Hideyoshi dan keluarganya. Beliau adalah salah satu tokoh penegak sejarah bangsa Jepang. Hingga kini kastil Osaka menjadi ikon persatuan masyarakat Osaka.

Pada awalnya tahun 1496 berdiri sebuah kuil yang bernama Honganji Temple dan ketika Nobunaga pada tahun 1580 memenangkan pertempuran untuk menyatukan Jepang. Mulailah Hideyoshi membangun Osaka Castle untuk melanjutkan ambisi Nobunaga tahun 1582. Nabunaga sendiri telah tewas pada tahun itu. Pembangunan dimulai pada tahun 1583, dan selesai pada tahun 1629.






Setelah puas foto-foto di depan kastil, kami pun membeli tiket seharga 600 Yen atau setara dengan 6 USD atau setara dengan 76.000,- rupiah saja. Memasuki pintu masuk, disana ada petugas yang mengecek barang bawaan dan alangkah kagetnya saya ternyata di dalam tidak boleh foto-foto. Bagaimana ini, sedangkan saya ingen sekali merekam dan mengambil gambar apa gerangan yang ada di dalam.

Karena dalam bayangan saya di dalam itu seperti suasana yang sangat tua, barang barang tua dan serba tua. Eh ternyata setelah masuk di dalam, keadaan di dalam tak ubahnya seperti monas saja, seperti musium modern-modern lainnya. 

Terdapat 8 lantai dan peragaan-peragaannya itu berada di setiap sisi sudutnya, sedangkan tangga dan liftnya berada di tengah-tengah kastil. Musium modern yang terdapat peragaan-peragaan vidio 3 dimensi ini tak ubahnya seperti musium lain, karena suasana di dalam itu biasa saja seperti bangunan biasa.

Ketika kita tiba di lantai 8 kita bisa melihat dengan jelas kota Osaka dan sekitarnya. Sungguh sangat menakjubkan sekali. Dengan dikelilingi sungai, taman dan kota. Sepertinya kastil ini memiliki pesan tersendiri bagi semua warga Jepang bahwa untuk tidak pernah lupa pada mereka pendahulunya.